selamat datang
Sabtu, 20 November 2010
tips perawatan motor
Cara Merawat Kendaraan – Tip Perawatan Motor, Tips ini saya berikan bukan untuk meniadakan/menggantikan perawatan rutin yang sudah biasa anda lakukan terhadap motor anda. Akan tetapi kalau hal ini dilakukan sebenarnya perawatan rutin tersebut bisa di mundurkan/ jadwal ulang.
Yang utama dan perlu diperhatikan dalam perawatan terhadap mesin motor anda ada 2 hal:
1. Bensin/ bahan bakar.
Saran saya JANGAN PERNAH BELI BENSIN OPLOSAN. Belilah bahan bakar untuk motor anda di SPBU resmi. Kalau memang emergency sekali maka itu tidak apa2 (asal jangan emergency terus2an ya ). Segera buang (di-drain) dan diganti begitu kita telah mendapatkan/ membeli bensin dari SPBU resmi. Bensin Oplosan biasanya sudah turun nilai oktannya karena telah dicampur dengan unsur lain (biasanya minyak tanah). Kalau nilai oktan sudah turun mengakibatkan pembakaran jadi tidak sempurna dan meninggalkan kerak di kepala silinder dari mesin motor/ mobil anda. Apabila telah terbentuk kerak maka akan menyebabkan mesin anda menurun performanya. Kalau dipakai terus menerus biasanya mesin akan menggelitik dan bergetar. Ada baiknya anda membaca manual yang menyertai motor anda. Disitu biasanya diterangkan bahan bakar dengan nilai oktan berapa yang bagus/ optimal untuk mesin motor anda.
2. Oli.
Ini merupakan komponen terpenting ke-dua yang mesti diperhatikan. Fungsi oli itu kurang lebih adalah sebagai cleaning, cooling, cushioning, and lubrication. Disini saya tidak akan membahas fungsi2 itu secara detail. Rekomendasi dari pabrik untuk penggantian oli mesin adalah sekitar 2000 sampai dengan 2500 km (besaran bervariasi tergantung merk motor). Kalau berdasarkan pengalaman dan yang telah saya praktekkan, maka saya melaksanakan penggantian oli mesin setiap 1200 s.d. 1700 km. Walah… bukannya kalau kaya gitu jauh lebih boros? Weits ntar dulu…kenapa? Karena jakarta atau kota2 besar lainnya terkenal dengan kemacetannya. Tidak hanya mobil tapi motor pun bisa mengalaminya. Pada saat macet, mesin motor tetap berputar. Inilah alasan mengapa saya melakukan seperti tadi.
Apabila motor anda jarang digunakan, maka disarankan untuk mengganti oli per 3 bulan (istilahnya kena calendar time). Kenapa juga sih per 3 bulan? Karena kalau oli tersebut sudah di pergunakan untuk melumasi mesin, biasanya sedikit bersifat asam/ acid. Asam itu apabila terkena metal dan bereaksi dapat menyebabkan korosi. Ini juga dapat merusak mesin. Oleh karena itu ganti oli anda per 3 bulan apabila kilometernya tidak mencapai 1200 atau 1700. sebagai contoh nyata dengan perlakuan ini umur plat kopling basah (seperti motor bebek) dapat lebih dari 5 – 6 tahun (rata2 umurnya antara 3 sampai 4 tahun; harganya sekitar 300 – 500 ribu rupiah).
Trus oli apa sih yang sebaiknya di pakai? Kalau untuk yang ini sebaiknya anda bereferensi kepada manual dari pabrik. Jangan pernah di turunkan misalnya dari 20W 50 ke 10W 40 karena itu akan mempengaruhi tingkat keausan dari komponen mesin yang berputar dan bergesekan, walaupun katanya dapat memperingan tarikan (mesin jadi enteng).
Cara mengganti oli yang benar adalah sebagai berikut: Panaskan mesin motor anda kurang lebih selama 5 menit. Setelah itu drain/ buang oli lama anda. Untuk memastikan oli lama sudah keluar semuanya, lakukan cranking/ putar mesin anda dengan menggunakan foot starter beberapa kali. Boleh menggunakan electric starter tapi dibatasi. Setelah itu masukkan oli baru. Yang perlu di perhatikan disini adalah pada saat kita akan membuka oli baru ada baiknya kita menggoyang-goyang kaleng oli atau botol oli tersebut (olinya di kocok2 terlebih dahulu). Kenapa? Karena biasanya di dalam oli itu ada lapisan tipis yang sering disebut dengan “film”. film atau lapisan tipis itu berguna sebagai pelindung mesin pada saat bergesekan. Kalau kita beli oli biasanya film yang ada di dalam oli itu pada ngumpul di bawah. Secara kasat mata film atau lapisan tipis itu tidak kelihatan. Dengan di kocok2 tadi film tersebut akan tercampur kembali dengan baik (ini saya ambil dari arahan untuk penggantian oli di pesawat terbang). Setelah itu barulah oli tersebut dimasukkan ke dalam mesin. Sebelum di start, ada baiknya pergunakan starter kaki beberapa kali untuk mensirkulasikan oli baru ke bagian2 mesin anda. Barulah setelah itu nyalakan mesin anda selama beberapa menit.
Oh iya hampir kelupaan. Tutup oli itu sebaiknya di kencangkan hanya dengan tangan. Tidak perlu mempergunakan alat seperti tang (biasanya kalau anda bawa motor anda untuk service rutin, mekaniknya akan melakukan hal tersebut; maksudnya tutup oli dikencangkan dengan tang, coba deh perhatikan). Kenapa? Karena pengecekan kuantitas oli itu sebenarnya masuk dalam pre-start check (check yang harus anda lakukan sebelum mesin dihidupkan). Jangan pernah start mesin motor anda tanpa ada oli.
Ini yang menurut saya hal2 paling penting yang harus diperhatikan dari mesin motor anda. Intinya hanya 2 yaitu bahan bakar dan Oli.
Bagaimana dengan yang lainnya? Untuk memperpanjang atau meningkatkan reliability dari komponen2 motor yang lainnya seperti rantai dan lain2 akan di bahas pada tulisan berikutnya. Dan ini tentunya dapat anda lakukan dengan mudah.
by abror
SEJARAH MUHAMMADIYAH
MUHAMMADIYAH
A. Sejarah Berdirinya Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, sehingga Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW. Tujuan utama Muhammadiyah adalah mengembalikan seluruh penyimpangan yang terjadi dalam proses dakwah. Penyimpangan ini sering menyebabkan ajaran Islam bercampur-baur dengan kebiasaan di daerah tertentu dengan alasan adaptasi. Gerakan Muhammadiyah berciri semangat membangun tata sosial dan pendidikan masyarakat yang lebih maju dan terdidik. Menampilkan ajaran Islam bukan sekadar agama yang bersifat pribadi dan statis, tetapi dinamis dan berkedudukan sebagai sistem kehidupan manusia dalam segala aspeknya. Akan tetapi, ia juga menampilkan kecenderungan untuk melakukan perbuatan yang ekstrem. Dalam pembentukannya, Muhammadiyah banyak merefleksikan kepada perintah-perintah Al Quran, diantaranya surat Ali Imran ayat 104 yang berbunyi: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. Ayat tersebut, menurut para tokoh Muhammadiyah, mengandung isyarat untuk bergeraknya umat dalam menjalankan dakwah Islam secara teorganisasi, umat yang bergerak, yang juga mengandung penegasan tentang hidup berorganisasi. Maka dalam butir ke-6 Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dinyatakan, melancarkan amal-usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi, yang mengandung makna pentingnya organisasi sebagai alat gerakan yang niscaya. Sebagai dampak positif dari organisasi ini, kini telah banyak berdiri rumah sakit, panti asuhan, dan tempat pendidikan di seluruh Indonesia. Muhamadiyah merupakan organisasi yang pada dasarnya bersifat politik dari keagamaan. Muhammadiyah didirikan pada tanggal 18 November 1912 di Kauman, Yogyakarta. Pendiri Muhammadiyah adalah K.H Ahmad Dahlan, ia merupakan putra ke-13 dari K.H Abu Bakar yang bertugas sebagai khatib mesjid kesultanan Yogyakarta.
Pendidikan K.H Ahmad Dahlan dalam mengikuti pola pendidikan tradisional, yang mana pada awalnya belajar membaca al- Qur’an, kemudian belajar fiqih, nahwu, tafsir dan lain-lain. Setelah beranjak dewasa pada tahun 1890 ia pergi ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Di sana ia belajar agama kepada syekh-syekh yang ada di Makkah. Ia juga mempelajari pemikiran pembaharuan seperti Muhammad Abduh, Ibnu Taimiyah, Ibnu Al- Qoyyim Al- Jauzi dan kitab-kitab pemikirnnya.
Aktivitasnya mencakup berbagai bidang kehidupan karir sebagai guru. Dimana ia mengajar di sekolah Kweek school di Jetid dan OSVIA di Magelang sebagai guru agama. Ia juga mendirikan sekolah agama dirumahnya untuk anak-anak. Dan dia juga orang yang sangat aktif dalam berorganisasi, banyak sekali organisasi yang ia masuki baik nasional maupun organisasi keagamaan. Hal inilah yang mendorong ia untuk mendirikan organisasi yang bercorak keagamaan dengan melakukan pemikiran.
Dasar Pemikiran Pembaharuan Muhammadiyah
Setelah Muhammadiyah berdiri pada tahun 1912 maka K.H Ahmad Dahlan melakukan pengembangan terhadap organisasinya, sebagai sebuah organisasi yang berasaskan Islam. Organisasi Muhammadiyah memiliki dasar dan tujuan. Adapun dasar didirikan Muhammadiyah disebabkan olrh dua factor:
Factor intern
Factor ini merupakan factor dasar didirikannya Muhammadiyah, dimana sikap beragama da system pendidikan Islam masih jauh dari apa yang dirumuskan oleh ajaran agama. Sikap ajaran umat Islam Indonesia pada saat itu masih menganut kebudayaan Hindu, Syirik, taklid, bid’ah dan khurafat sangat tertanam dalam masyarakat muslim. Pendidikan yang diselenggaranpun masih menganut system tradisional. Jauh tertinggal dari system pendidikan barat, untuk mengantisipasi hal itu muhammadiyah mendirikan lembaga pendidikan Islam yang menganut system barat.
Faktor Ekstern
Factor lain yang mendorong lahirnya pemikiran muhammadiyah adalah sikap dan politik penjajahan colonial Belanda yang pendidikannya mengarah kepada westernisasi dan kristenisasi. Dengan adanya usaha itu maka muhammadiyah mencoba melakukan hal yang sama untuk mengantisipasi kegiatan social, politik dan agama yang dijalankan oleh Zending Belanda.
Dengan kedua dasar di atas, organisasi yang dipimpin oleh K.H Ahmad Dahlan mencoba meniru kerja Zending yaitu mendirikan lembaga pendidikan, rumah miskin, rumah sakit dan lain-lain. Dengan adanya kegiatan social yang demikian, muhammadiyah tumbuh menjadi organisasi social yang keagamaan ditengah-tengah masyarakat muslim Indonesia. Berkat pengalamannya dalam organisasi begitu luas muhammadiyah begitu cepat berkembang sampai keluar Yogyakarta.
Adapun tujuan didirikan organisasi muhammadiyah adalah:
Mengembalikan sejarah Islam sesuai dengan sunnah Rasul
Memberantas kebiasaan-kebiasaan yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam
Memajukan ilmu agama Islam dikalangan umat Islam
Untuk mencapai tujuan dan dasar organisasi muhammadiyah, para tokoh-tokoh muhammadiyah mendirikan lembaga-lembaga pendidikan, social, mesjid, dan penerbita, selanjutnya rumah sakit dan lain-lain. Itulah dasar-dasar dan tujuan organisasi muhammadiyah didirikan.
Pemikiran Muhammadiyah
Setelah membahas sejarah berdiri, dasar dan tujuan organisasi muhammadiyah. Maka kita akan berbicara tentang pemikiran muhammadiyah sebagai salah satu organisasi pembaharu di Indonesia. Adapun pemikiran para pembaharu muhammadiyah meliputi:
Teologi
Dalam hal ini ada 3 hal yang menjadi permasalahan:
1. Perbuatan manusia
Mengenai perbuatan manusia banyak sekali aliran-aliran teologi saling bertentangan, yang mana perbuatan manusia itu apakah manusia yang menciptakan perbuatan atau Tuhan menciptakan perbuatan itu.
Pandangan muhammadiyah terhadap perbuatan manusia tercantum dalam himpunan putusan tujrih pada bab kada dan kadar yaitu:
“ adapun segala yang dilakukan manusia itu segalanya atas kada dan kadar-Nya, sedangkan manusia sendiri hanya dapat berikhtiyar. Dengan demikian segala ketentuan adalah dari Allah dan usaha adalah bagian dari manusia. Perbuatan manusia ditilik dari segi kuasanya dinamakan hasil usahanya sendiri, tetapi ditilik dari segi kekuasaan Allah perbuatan manusia adalah cinpataan Allah SWT.
Maka dengan demikian dapat kita pahami ada3 hal yang harus kita perhatikan dari pernyataan di atas:
a. Perbuatan manusia tergantung pada qada dan qadar.
b. Manusia tidak berhak menentukan perbuatannya, ia hanya dpat berusaha.
c. Perbuatan ditinjau dari segi manusia adalah merupakan kasb baginya, sedangkan dari sisi Tuhan merupakan ciptaan (Al-Khuluq).
2. Qada dan Qadar
Dalam permasalahan ini timbul pertanyaan apakah qada dan qadar merupakan kehendak muthlaq Tuhan dlaam menentukan tiap perbuatan manusia atau kehendak mutlakq Tuhan dalam menentukan dan menetapkan sunnatullah.
Pandangan muhammadiyah tentang qada dan qadar adalah “kita wajib percaya bahwa Allah yang menciptakan segala sesuatu. Dia telah menyuruh dan melarang dan perintah Allah adapah kepastian yang telah ditentukan dan bahwasanya Allah menentukan seala sesuatu sebelumnya. Dia menciptakan segala kejadian dan mengatur segala yang ada dengan pengetahuan, ketentuan, kebijksanaan dan kehendaknya. Adapun segala sesuatu yang dilakukan manusia semua atas qada dan qadar-Nya.
3. Sifat Tuhan
Persoalan yang timbul dalam hal ini adalah “apakah Tuhan mempunyai sifat atau tidak. Pandangan muhammadiyah tentang sifat Tuhan”, Dialah Tuhan yang sebenarnya, yang menciptakan segala sesuatu, Dialah yang wajib ada yang awal tanpa permulaan, dan akhir tanpa ujung. Tiada sesuatupun yang menyamai-Nya yang Esa pada ketuhannanya, sifat dan perbuatannya, yang hidup pasti ada dan menciptakan segala yang ada yang Maha Mendengar dan Maha Melihat yang berkuasa atas segala sesuatu perihal yang apabila ia kehendaki segala sesuatu Ia berkata jadilah maka jadilah sesuatu itu. Dan Ia mengetahui segala yang mereka kerjakan, yang bersabda dan memiliki sifat kesempurnaan yang suci dari sifat mustahil dan segala kekurangan. Dialah yang menjadikan segala sesuatu menurut kemauan dan kehendak-Nya. Segala sesuatu itu ada ditangan-Nya. Dan kepada-Nya kita kembali.
Dari penyataan dia tas dapat digambarkan bahwa sifat Tuhan itu adalah sebagai berikut: Wujud, Qidam, Baqo, Mukholafatu lilhawadits, kiyamu binnafsi wahdaniyat, kudrat, iradat, ilmu, hayat, sama’, basar, kalam”.
Syariah
Masalah syariah dalam organisasi muhammadiyah dikelola oleh majelis tarjih. Dalam organisasi muhammadiyah Tarjih berarti “bermusyawarah bersama tokoh-tokoh untuk meneliti, membanding, menimbang dan memilih segala masalah yang dipersilisihkan karena perbedaan pendapat dikalangan umat awam mana yang dianggap lebih dekat dari sumber utamanya “qur’an dan hadits”.
Dalam memahami al-Qur’an sebagai sumber pokok majelis Tarjih mempergunakan akal, artinya tidak mengambil rujukan berdasarkan lahiriyah ayat. Apabila terjadi pertentangan antara akal dan wahyu maka tunjukan wahyu yang diambil dalam menetapkan hukum. Sedangkan untuk mengambil hadits sebagai dasar hukum majelis Tarjih mengikuti alur berpikir mujtahid masa lalu, namun tidak terikat dengan hasil ijtihad, maupun metode yang digunakan dalam berijtihad.
Pendidikan
Lahirnya pemikiran pendidikan muhammadiyah tampak dari rasa tidak puasnya terhadap system pendidikan pada saat itu. Dimana pendidikan barat yang sangat mengembangkan aspek intelektual sedangkan system pendidikan Islam kurang memperhatikan hal itu.
K.H Ahmad Dahlan sebagai tokoh pendiri muhammadiyah membuat sebuah ide-ide dan pemikiran pembaharuan dalam system pendidikan Indoneisa. Pemikiran itu antara lain:
- memasukkan pelajaran agama kedalam lembaga pendidikan barat.
Usaha ini telah lama dilakukan oleh K.H Ahmad Dahlan ia meminta pemerintah colonial untuk memberikan izin diajarkannya mata pelajaran agama disekolah pemerintah, sehingga ia berusaha mendirikan sekolah-sekolah swasta yang serupa dengan memberikan mata pelajaran agama di dalamnya.
Pada masa pendidikan Jepang pelajaran agama telah di izinkan dalam sekolah pemerintah walaupun tnnpa gaji. Pemberian izin dan gaji setelah Indonesia merdeka, ketua K.I Hajar Dewantara menjabat sebagai menteri P dan K. Pendidikan agama di sekolah-sekolah di kelola secara intensif 9depag 3 januari 1946)
- Penetapan siswam pendidikan Barat dalam pendidikan agama
K. H Ahmad Dahlan mendirikan lembaga pendidikan dengan penggabungan sestem pendidikan colonial dengan system pendidikan barat yang merupakan cirri khas system pendidikan muhammadiyah. Tujuan pendidikan ini adalah membentuk aliran yang intelek, artinya seorang muslim yang seimbang antara iman dan ilmu, ilmu agama dan ilmu umum, kuat jasmani dan rohaniahnya.
REFERENSI
Amrin. Imran dan Saleh A. Djamahari, Sejarah Nasional dan Umum, (Depdikbud: Jakarta, 1999)
http:II id.Wiki pedia-org/wiki/ahmad_dahlan
Arabiyah Lubis, Pemikiran Muhammadiyah dan Muhammad Abduh, (Bulan Bintang: Jakarta, 1995)
Jumat, 19 November 2010
Menjadi Pendidik Idaman
Ruang Lingkup Pengajaran
1. Aqidah
* Menumbuhkan dalam diri anak-anak tentang pengagungan terhadap Allah subhanahu wa ta’ala , mencintai-Nya dan mentauhidkan-Nya, dan peringatkanlah mereka tentang kesalahan aqidah yang mereka lihat serta peringatkanlah mereka agar tidak terjatuh ke dalamnya.
* Mengajarkan pokok-pokok ajaran tentang rukun iman dan rukun islam.
* Menanamkan muraqabah pada diri anak, dengan memperdalam pelajaran iman, islam, dan ihsan.
2. Ibadah
* Memperhatikan dengan benar tentang shalat wajib dan shalat nafilah (shalat sunnah). Shalat adalah kewajiban yang sangat agung dan inti yang kedua dari kewajiban agama. Shalat pun merupakan amalan yang pertama kali dihisab. Maka berikanlah pendidikan pada anak agar tahu penting dan agungnya kedudukan shalat.Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,“Ajarkanlah shalat pada anak kalian pada usia tujuh tahun, pukullah mereka jika mereka enggan pada usia sepuluh tahun, pisahkan antara tempat tidur anak laki-laki dan perempuan.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan lainnya)
* Mengajarkan fiqh praktis sehari-hari, seperti tata cara wudhu dan shalat.
* Membiasakan anak dengan dzikir dan do’a yang bersumber dari Qur’an dan Hadits.
3. Akhlaq
* Membiasakan dengan etiket umum yang harus dilakukan dalam pergaulannya sehari-hari.
* Menumbuhkan sifat kejantanan dalam diri anak laki-laki dan sifat malu lagi menjaga kesucian dalam diri anak perempuan.
* Mempraktekkan adab-adab yang telah dipelajari.
* Memberikan suri tauladan akhlaq Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan As Salaf Ash Shalih radhiyallahu ‘anhum ajma’in.
* Menjaga hak milik yang khusus dan bagian-bagian pribadi di antara anak-anak, serta bersikaplah adil terhadap mereka dalam pergaulan dan pemberian serta perhatian dalam pendidikan mereka.
4. Al-Qur’an dan Al-Hadits
Pengajaran Al-Qur’an
Al Qur’an adalah jalan lurus yang tak mengandung suatu kebatilan apapun. Maka amat baik jika anak dibiasakan membaca Al-Qur’an dengan benar, diajar mengenai asbab an nuzul (sebab-sebab turunnya ayat, ed) dan tafsir Al-Qur’an, dan diupayakan semaksimal mungkin agar menghafal Al-Qur’an.
Menghafal Al-Qur’an juga memperkuat penguasaan bahasa Arab dan membiasakan anak dengan susunan bahasa Al-Qur’an, serta membuat anak memiliki pedoman beragama. Para orang tua harus memperhatikan bahwa jangan sampai anak hanya hafal tanpa mengetahui makna ayat yang dihafal. Untuk itulah orang tua hendaknya menerangkan makna dan kandungan ayat sesuai dengan tingkat pemahaman anak, sehingga anak tidak sekadar menghafal tanpa tahu makna dan kandungannya. Banyak sekali metode yang dapat dilakukan orangtua agar anak cinta Al-Qur’an. Di antara metodenya adalah: menceritakan kisah-kisah dalam Al-Qur’an, memutar murattal versi anak, mengadakan perlombaan yang berhubungan dengan Al-Qur’an, membuat permainan atau kuis yang berhubungan dengan Al-Qur’an dsb.
Pengajaran Al-Hadits
* Memberikan motivasi pada anak agar menghafal hadits dengan berbagai metode yang ada.
* Menceritakan sirah nabawiyyah dan mutiara kisah As-Salaf Ash-Shalih yang terdapat pada Hadits.
* Menceritakan kisah-kisah dari hadits yang mengandung hikmah.
5. Kejiwaan dan kepribadian
* Menekankan pentingnya ikhlas dalam niat dan perbuatan
* Memotivasi anak agar mencapai cita-cita mulia dan tinggi untuk masuk ke surga Al-Firdaus Al A’la dan bertemu wajah Allah di surga.
* Membentuk sisi sosial anak.
* Melatih mental anak untuk selalu percaya diri dan bertanggung jawab. Anak-anak sekarang ini adalah pemimpin hari esok, sehingga harus dipersiapkan dan dilatih mengemban tanggung jawab dan melaksanakan tugas yang nantinya akan mereka lakukan.Hal itu bisa terwujud melalui pembinaan rasa percaya diri, penghargaan jati dirinya, pemberian kesempatan kepada anak untuk menyampaikan yang terbetik dalam pikirannya, dan dorongan agar mengerjakan urusannya sendiri. Anak juga harus dibiasakan mengerjakan tugas rumah tangga yang sesuai untuknya. Misalnya, disuruh untuk membeli beberapa keperluan rumah dari warung terdekat; anak perempuan diberi tugas mencuci piring dan gelas atau mengasuh adik. Pemberian tugas kepada anak dilakukan secara bertahap sehingga mereka terbiasa mengemban tanggung jawab dan melaksanakan tugas yang sesuai bagi mereka.Termasuk pemberian tanggung jawab kepada anak, ia harus menanggung resiko perbuatan yang dilakukannya. Maka ajarkanlah kepada anak bahwa ia harus bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukannya serta dituntut untuk memperbaiki apa yang telah dirusaknya dan meminta maaf atas kesalahannya.
* Menceritakan masa kegemilangan dan kejayaan Islam.
* Menumbuhkan sifat kejantanan dalam diri anak laki-laki dan sifat malu lagi menjaga kesucian dalam diri anak perempuan.
* Membuka forum diskusi dan musyawarah dengan anak. Dengan adanya pembiasaan musyawarah dan diskusi, anak dilatih untuk ikut berpikir kritis terhadap masalah yang ada, bijaksana dalam mengambil keputusan, serta mencari solusi yang paling baik dalam penyelesaian masalah.
* Mengembangkan nilai estetika pada anak.
* Anak perlu dilatih mengembangkan apresiasi estetika yang mencakup keindahan, kerapihan, dan kebersihan. Untuk itulah anak perlu dibiasakan membersihkan kamar, merapikan barang-barangnya sendiri, dan mengeksplorasi kreativitas seni yang dimiliki.
* Memilihkan teman yang baik bagi anak
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya maka hendaklah seseorang memperhatikan siapa teman dekatnya.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi (Beliau menghasankannya), Al-Hakim (Beliau menshahihkannya dan disepakati oleh Imam Adz-Dzahabi).
6. Kecerdasan
* Mengembangkan kecerdasan bahasa, baik bahasa lokal maupun asing, terutama bahasa Arab.
* Melatih perkembangan logika anak
* Memotivasi gemar membaca dan cinta terhadap ilmu.
* Membekali anak dengan kemampuan kognitif yang baik.
* Menemukan titik keunggulan anak dan mengembangkannya sesuai potensi bakat dan minat yang dimiliki.
Allah subhanahu wa ta’ala memberi anugrah potensi yang berbeda pada tiap individu. Hal ini menyebabkan beragamnya keunikan dan keunggulan pada tiap manusia. Berikut akan sedikit dipaparkan bentuk-bentuk keunggulan multidimensi, agar memudahkan klasifikasi bakat keistimewaan yang dimiliki sang anak.
* Keistimewaan dalam aspek ibadah
Kemampuan istimewa melaksanakan aspek-aspek ibadah (memiliki kemampuan di atas rata-rata dalam memahami ruh ibadah, melaksanakannya dengan pemahaman yang baik, dan merasakan segi positifnya).
* Keistimewaan dalam aspek akhlaq
Kemampuan yang istimewa untuk berlaku dengan akhlak yang baik dan mulia.
* Kecerdasan antarpersonal
Kecerdasan untuk mampu memahami dan menanggapi oranglain, baik dari segi suasana hati; temperamen; motivasi, dan hasrat orang lain.
* Kecerdasan interpersonal
Kecerdasan untuk mengelola perkembangan dirinya sendiri (kemampuan korelatif tetapi terarah ke dalam diri sendiri)
* Kecerdasan olah tubuh/kinestetik
Kecerdasan dalam penguasaan fisik dan gerak motorik.
* Kecerdasan linguistik (bahasa dan sastra).
Kecerdasan dalam berbahasa dan berkomunikasi secara verbal.
* Kecerdasan logis matematis.
Kecerdasan untuk memahami ilmu-ilmu rasional dan pasti.
* Kecerdasan dalam apresiasi seni dan estetika.
Kecerdasan untuk memiliki kepekaan khusus dalam mengembangkan sense estetika dan jiwa seni.
* Kecerdasan visual spasial.
Kecerdasan untuk peka terhadap ilmu bangun ruang dan warna.
* Kecerdasan naturalis.
Kecerdasan untuk memiliki kepekaan terhadap lingkungan alami (suasana alam dan bahan-bahan alami)
7. Fisik dan kesehatan
* Membiasakan melakukan senam badan yang ringan
* Mengadakan permainan olahraga
* Membekali anak dengan physic motoric life skill.
* Mempraktekkan ruqyah syar’iyyah sebelum tidur dan ketika sakit.
* Memperhatikan gizi makanan dan kesehatan anak.
***
Artikel Muslimah.or.id
Penulis: Fatihdaya Khoirani
Murajaah: Ust Abu Rumaysho Muhammad Abduh
Rujukan:
1. Goleman, Daniel. 2000. Emotional Intelligence. Cetakan ke-10. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
2. Ats Tsuwaini, Dr. Muhammad Fahd. 2007. Mengantar Orangtua ke Surga. Cetakan Pertama. Daar An Naba’. Surakarta.
3. Ahmad Sulaiman, Abu Amr. 2006. Pendidikan Anak Muslim Usia Prasekolah. Cetakan ke-7. Daarul Haaq. Jakarta.
4. Istadi, Irawati. 2007. 30 Cara Kreatif Belajar Asyik Gembira. Cetakan Pertama. Pustaka Inti. Bekasi.
5. Al Asymuni, Ummi Mahmud. 2006. Etika Menjadi Ibu Guru. Cetakan Pertama. Pustaka Elba. Surabaya.
6. Abdul Mu’thi, Abdulloh Muhammad. 2008. Be A Genius Teacher. Cetakan Pertama. Pustaka Elba. Surabaya.
Langganan:
Postingan (Atom)